DariAmru bin Maimun bin Mahran sesungguhnya Nabi Muhammad Saw berkata kepada seorang pemuda dan menasehatinya, “Jagalah lima hal sebelum lima hal. (1) Mudamu sebelum datang masa tuamu, (2) sehatmu sebelum datang masa sakitmu, (3) waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, (4) kayamu sebelum miskinmu, (5) hidupmu

Dari Ibnu Abbas, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ “Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, Hidupmu sebelum datang kematianmu.” HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya, dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Hadits ini dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Al Jami’ Ash Shogir Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, maksudnya “Lakukanlah ketaatan ketika dalam kondisi kuat untuk beramal yaitu di waktu muda, sebelum datang masa tua renta.” Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, maksudnya “Beramallah di waktu sehat, sebelum datang waktu yang menghalangi untuk beramal seperti di waktu sakit.” Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, maksudnya “Manfaatklah kesempatan waktu luangmu di dunia ini sebelum datang waktu sibukmu di akhirat nanti. Dan awal kehidupan akhirat adalah di alam kubur.” Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, maksudnya ”Bersedekahlah dengan kelebihan hartamu sebelum datang bencana yang dapat merusak harta tersebut, sehingga akhirnya engkau menjadi fakir di dunia maupun akhirat.” Hidupmu sebelum datang kematianmu, maksudnya “Lakukanlah sesuatu yang manfaat untuk kehidupan sesudah matimu, karena siapa pun yang mati, maka akan terputus amalannya.” MANUSIA, HIDUP DAN PERJUANGAN Home
ElakLakukan 5 Perkara Ini – Kalau Tak Mahu Niat Majikan Ambil Anda Bekerja Terbatal. Tidak kiralah pekerjaan dalam sektor apa sekalipun, jangan sesekali lakukan lima pantang larang ini. Profesionalisme perlu ada dalam diri anda sebagai persediaan menempuh alam pekerjaan suatu hari nanti. Tidak dinafikan, dalam situasi pandemik Covid-19
Duhai Teman Dan Tuan-Puan Mari Kita Berpesan-Pesanan Baik Lelaki Juga Perempuan Duduk Di Kampung Atau Di Pekan Zaman Ini Zamam Kemajuan Kebendaan Menjadi Ukuran Hidup Saling Bersaingan Jika Lalai Tinggal Sendirian Nabi Junjungan Pernah Berpesan Agar Hidup Ada Pegangan Semak Selalu Jangan Lupakan Agar Tak Susah Di Hari Kemudian Kena Diingat Lima Perkara Sebelum Tiba Lima Perkara Aaaaaa...aaaaa... Semoga Hidup Aman Bahagia Waktu Lapang Buatlah Amalan Sebelum Sibuk Pelbagai Urusan Isilah Dengan Amal Kebajikan Menuntut Ilmu Dan Baca Al-Quran Waktu Senang Beringatlah Sebelum Tiba Waktunya Susah Jika Datang Ancaman Musibah Mampu Bersedia Selesai Masalah Bila Sihat Jagalah Badan Sebelum Derita Sakit Tak Keruan Kawallah Makan Untuk Kesihatan Ringan Ibadah Nak Dikerjakan Jika Kaya Bermurah Hati Dapat Pahala Menolong Orang Aaaaa...aaaa... Jikalau Miskin Apa Pun Tak Ada Waktu Kita Hidup Di Dunia Sediakan Bekalan Sebelum Mati Walaupun Susah Banyak Halangan Tabah Dan Sabar Allah Kan Sayang Ingat-Ingat Kita Semua Jangan Mudah Sombong Diri Insafilah Pesanan Ini Untuk Kita Suluh Diri Semoga Lembut Hati Kita Untuk Taat Dan Berbakti Dari Allah Kita Datang Kepada Allah Kita Kembali
BERITABANTUL- Kultum Ramadhan sangt baik untuk menyampaikan nasehat yang mengingatkan semua jamaah.. Jangan hanya menyampaikan pahala yang luar biasa, kultum Ramadhan juga penting menyampaikan perkara yang merusak pahala puasa.. Kalau pahala rusak, maka puasnya sangat disayangkan, hanya lapar dan dahaga saja.. Baca Juga:
Jika anda mengerti bahwa dalam asuransi itu mengamalkan juga ajaran Rasulullah SAW yang mengingatkan kita tentang lima perkara sebelum datangnya lima perkara, dalam haditsnya dibawah ini Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma, Rasulullah shallallah alaihi wa sallam pernah menasehati seseorang, اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ “Manfaatkanlah jagalah lima perkara sebelum lima perkara 1 Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, 2 Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, 3 Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, 4 Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, 5 Hidupmu sebelum datang matimu.” HR. Al Hakim dalam Al Mustadroknya 4 341. Al Hakim mengatakan bahwa hadits ini shahih sesuai syarat Bukhari Muslim namun keduanya tidak mengeluarkannya. Dikatakan oleh Adz Dzahabiy dalam At Talkhish berdasarkan syarat Bukhari-Muslim. Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib mengatakan bahwa hadits ini shahih Ketika Nabi Muhammad SAW mewasiatkan lima hal di atas, beliau tentu saja tidak berpikir apalagi menyebut tentang asuransi yang ada di zaman sekarang. Para ulama lebih memaknai hadist tersebut agar kita lebih banyak beramal sebelum semuanya terlambat, baik kesempatan maupun kemampuan. Namun, jika sekarang kita mau merenungkan kembali dan sedikit membuka pola pikir tentang pesan Nabi tersebut, kita akan menemukan kaitan erat hadits tersebut dengan produk keuangan modern yang disebut Asuransi. Tanpa mengurangi rasa hormat penafsiran oleh para ulama tentang Hadits Nabi “lima perkara sebelum lima perkara” ini sebenarnya lebih ke arah agar kita mempergunakan waktu dan kesempatan dengan sebaik-baiknya, sebelum hilangnya kesempatan tersebut. Tapi sebenarnya tujuan dari ber-Asuransi itu adalah menjaga financial atau keuangan sebuah keluarga dari sebuah risiko seperti penyakit kritis. Saat ini kita sehat, tapi siapa yang menjamin kita akan selalu sehat, apalagi jika usia tidak lagi muda? Bahkan yang muda pun tidak ada jaminan kebal dari penyakit. Saat sakit, banyak kerugian akan kita alami, antara lain berkurangnya kenyamanan fisik, finansial, dan waktu yang berharga. Oleh karena itu, mumpung masih muda, sehat, dan punya waktu, persiapkanlah sesuatu agar di kala sakit bisa diminimalkan. Semakin muda berasuransi, maka semakin ringan sumbangan perbulannya. Asuransi jiwa adalah pengingat yang luar biasa bahwa setiap manusia pasti mati, dan mati itu tidak pasti waktunya. Ikut asuransi jiwa dengan rendah hati apa adanya manusia fana, yang mungkin mati kapan saja. Yang dilindungi bukan jiwa kita, tapi orang-orang yang kita sayangi istri / suami, anak-anak, kerabat. Bagi para penanggung nafkah utama keluarga, asuransi jiwa ini bisa “wajib” dimiliki agar kita bisa memperhatikan mereka bukan hanya saat kita hidup, tapi juga kalau kita ditakdirkan berumur pendek. Asuransi jiwa membantu para janda dan anak-anak yatim agar tidak telantar. Ini juga sekaligus dengan perintah Allah QS 4 9 agar kita tidak tertinggal di belakang kita generasi yang lemah, termasuk dalam hal ekonomi. Banyak orang islam enggan berasuransi karena menganggap hal itu melawan takdir. Anggapan ini perlu diluruskan. Dengan Ikut atau tidak ber-Asuransi, manusia tetap mungkin terkena musibah, entah itu sakit, kecelakaan, atau kematian. Yang dicegah adalah dampak finansial yang timbul akibat musibah itu. Baca juga 5 alasan khusus orang islam tidak mau ikut asuransi Tinggal sekarang, kita mau ikut yang seperti apa. Sebagai seorang muslim, sudah selayaknya dalam bermuamalah kita berlaku sesuai tuntunan syariat islam. Karena telah ada Asuransi syariah Yang dibangun DENGAN Landasan tolong-menolong ta’awuni Dan Prinsip Berbagi Risiko risk Berbagi , sehingga insya Allah melengkapi ibadah. Asuransi itu bukan berbicara tentang Anda dan kematian. Kematian itu bukanlah resiko bagi anda, namun kematian adalah konsekuensi seorang yang HIDUP. Sama seperti orang jika makan maka konsekuensinya kenyang, jika bensin habis konsekuensinya mobil akan berhenti jalan, nah orang hidup itu konsekuensi nya MENINGGAL, jadi Anda meninggal itu bukan RESIKO bagi Anda, tapi meninggal itu adalah RESIKO bagi ISTRI & ANAK yg ditinggalkan. Jadi kalau mau tahu apakah Asuransi itu penting atau tidak, temui saja istri dan anak Anda lalu tanyakan “Kalau papa meninggal besok, apakah kalian sudah siap?” “Kalau papa besok sakit kritis dan membutuhkan uang ratusan juta, apakah kalian siap menggantikan papa kerja cari uang?” Nah jika mereka jawab SIAP maka Anda tidak perlu punya Asuransi, namun jika TIDAK SIAP maka miliki Asuransi, karena Anda memang mencintai mereka. Atau Anda masih tidak peduli dan seolah-olah yakin besok masih hidup dan masih sehat? Bukankah banyak orang yang meninggal saat masih muda? Bukankah banyak orang yang sakit kritis sebelum usia 40 thn bahkan saat masih muda? Jika Anda merasa bahwa anak & istri begitu penting bagi Anda dan Anda merasa perlu untuk punya asuransi. Silahkan hubungi kami agen Asuransi. Asuransi itu bukan bicara tentang ANDA. Bukan pula bicara tentang KEMATIAN. Karena itu adalah KEPASTIAN. Namun bicara tentang CINTA dan TANGGUNG JAWAB kepada KELUARGA yang Anda CINTAI.
5Perkara Wanita Adakah Sebelum Seks 1. Mencukur . Tidak ada yang salah dengan pergi au semulajadi. Tapi mari kita hadapi-ada sesuatu untuk dikatakan untuk kulit licin. Mempunyai huru-hara berbulu di mana-mana dekat dengan bahagian Khutbah Pertamaاَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًايَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباًيَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيداً يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزاً عَظِيماً أَمَّا بَعْدُPembukaan MuqodimahMarilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah melimpahkan berbagai macam nikmat yang tak terhingga jumlahnya, terutama nikmat hidayah Islam dan dan salam semoga senantiasa terlimpah kepada junjungan kita Nabi yang mulia Muhammad ﷺ, keluarganya, para sahabatnya dan siapa saja yang mengikuti jejaknya dengan baik hingga hari berwasiat kepada diri kami dan kaum Muslimin sekalian, marilah kita senantiasa berusaha bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala semaksimal kemampuan yang kita miliki di mana pun kita berada sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam surat At-Taghabun 16,فَاتَّقُوا اللّٰهَ مَا اسْتَطَعْتُمْ“Bertakwalah kamu kepada Allah sekuat kemampuanmu!”dan Rasulullah ﷺ bersabda,اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ“Bertakwalah kepada Allah di manapun engkau berada…” [Hadits riwayat At-Tirmidzi dan dia berkata,”Hadits hasan.”]Waktu Itu BerhargaMa’asyiral Muslimin rahimakumullah,Waktu seseorang di dunia ini sangat berharga. Siapa saja yang tidak memelihara waktu dan memanfaatkan dengan baik hari-hari yang dia lalui untuk kebaikan dunia dan akhiratnya maka dia akan mengalami kerugian besar dalam hidupnya dan pasti menyesal dengan penyesalan yang tak Subhanahu wa Ta’ala berfirman,وَالْعَصْرِۙ ١Demi masa,اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ ٢Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian,اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ࣖ ٣kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran. [Al-Ashr 1-3]Meskipun waktu merupakan aset yang paling berharga yang dimiliki seseorang yang tak mungkin bisa diperbaharui, namun yang mengherankan adalah justru waktu merupakan sesuatu yang paling sering dibuang secara percuma oleh para ini sebagaimana dikatakan oleh Perdana Menteri yang shaleh, Yahya bin Hubairah rahimahullah wafat 560 H,وَالْوَقْتُ أَنفَسُ مَاعُنِيْتَ بِحِفْظِهِوَأَرَاهُ أَسْهَلَ مَاعَلَيْكَ يُضِيْعُ”Waktu adalah sesuatu yang paling berharga yang harus kamu jaga. Namun aku melihat waktu justru menjadi sesuatu yang paling mudah kamu sia-siakan.” [Qimatuz zaman indal ulama’, hal 118][i]Wasiat Nabi ﷺ Lima Perkara Sebelum Lima Perkara Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,Persoalan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya merupakan persoalan yang sangat penting dan mendasar. Untuk itu, Nabi ﷺ memberikan peringatan kepada umat Islam dengan wasiatnya yang sangat terkenal dan sering kita dengar, agar benar-benar memperhatikan momen-momen penting dalam kehidupan dan memanfaatkannya dengan sebaik Al-Hakim dalam kitabnya Al-Mustadrak kemudian Imam Al-Baihaqi dalam kitabnya Syu’abul Iman serta yang lainnya meriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma bahwa Nabi ﷺ memberi nasehat kepada seseorang dengan bersabda,اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ شَبَابَكَ قَبْلَ هِرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاءَكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ“Manfaatkanlah lima perkara sebelum datangnya lima perkara masa mudamu sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum sakitmu, masa kayamu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum masa sibukmu dan masa hidupmu sebelum kematianmu.”[Hadits riwayat Ibnu Abi Dunya dalam Qashrul Amal 111, al-Hakim 7846 dan Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman 10248]Nabi ﷺ memberikan arahan kepada umatnya agar memanfaatkan berbagai kesempatan dalam hidup ini untuk beramal demi akhirat dengan mengisi waktu dengan ketaatan, karena hal itu merupakan umur manusia di dunia ini dan simpanannya di akhirat hadits ini Nabi ﷺ memberitahu lima area dalam hidup yang bisa diambil manfaatnya sebelum datangnya lima halangan yang diperkirakan akan datang di masa depan1. Masa mudamu sebelum tuamuMaksudnya manfaatkanlah masa kuatmu saat masih muda untuk beribadah dan amal kebaikan lainnya sebelum masa tuamu dan masa lemahmu untuk melakukan Masa sehatmu sebelum masa sakitmuMaksudnya manfaatkanlah masa sehatmu dengan berbagai amal shaleh sebelum penyakit menghalangimu dari melakukan berbagai amal sakit seseorang tidak mampu untuk beramal atau merasa lemah untuk beramal karena penderitaan yang sedang dia rasakan dan sibuk dalam pengobatan dan seseorang di masa sehat senantiasa beramal shaleh secara rutin dan disiplin karena Allah maka di saat sakit dan tidak mampu mengamalkann amalan yang biasa dia lakukan, dia tetap ditulis mengamalkan amalan tersebut. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam haditsعن أبي موسى الأشعرِيِّ ـ رضي الله عنه ـ قَالَ قال رَسُول الله ـ صلى الله عليه وسلم ـ إِذَا مَرِضَ العَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيمًا صَحِيحًا». رواه البخاريDari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu anhu ia berkata,”Rasulullah ﷺ bersabda,”Apabila seorang hamba sakit atau sedang safar, ditulis untuknya amalan yang biasa dia kerjakan di saat masih sehat dan tidak bepergian.” [Hadits riwayat Al-Bukhari]Oleh karena itu, betapa besar kerugian orang yang tidak rajin beramal shaleh di masa sehat kemudian jatuh sakit. wal iyadzu Masa kayamu sebelum masa miskinmuMaksudnya, manfaatkanlah kemampuanmu untuk melakukan berbagai ibadah dan kebaikan dengan harta. Misalnya memenuhi kebutuhan anak istri, orang-orang miskin, bersedekah di berbagai pintu kebaikan seperti membangun masjid, membuat sumur, wakaf al-Quran dan Waktu luangmu sebelum masa sibukmuMaksudnya, hendaklah seseorang menyibukkan dirinya dengan berbagai ketataan dan kebaikan di waktu luangnya sebelum berbagai kesibukan datang seolah tanpa henti seperti menikah, kelahiran anak, mencari rezeki dan Masa hidupmu sebelum kematianmuMaksudnya, manfaatkanlah berbagai amal shaleh dalam hidup ini sebelum kematian menghalangimu untuk beramal. Lima keadaan ini tidak akan diketahui nilainya kecuali setelah semua itu sirna.[ii]بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ, وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُKhutbah keduaالحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى إِحْسَانِهِ وَ اْلشُكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَ امْتِنَانِهِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهَ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِهِ وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ الدَّاعِيْ إِلَى رِضْوَانِهِ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى هَذَا النَّبِيِّ اْلكَرِيْمِ وَ عَلَى آلِهِ وَ أَصْحَابِهِ وَ مَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُJadilah Anak-Anak AkhiratMa’asyiral Muslimin rahimakumullahHendaklah kita menyadari bahwa dunia ini adalah tempat singgah bukan tempat untuk menetap. Dunia ini fana dan bakal sirna. Kita akan segera saat ini sedang melakukan perjalanan menuju akhirat setiap hari, tanpa ada satu pun kekuatan yang bisa menghentikan perjalanan bin Abi Thalib radhiyallahu anhu berkata,ارْتَحَلَتْ الدُّنْيَا مُدْبِرَةً، وَارْتَحَلَتْ الْآخِرَةُ مُقْبِلَةً، وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُونَ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الْآخِرَةِ وَلَا تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا، فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلَا حِسَابَ وَغَدًا حِسَابٌ وَلَا عَمَلٌ”Dunia berjalan menjauhi kita dan akhirat datang menjelang di hadapan kita. Dunia dan akhirat masing-masing memiliki anak-anak. Maka jadilah kalian anak-anak akhirat dan jangan menjadi anak-anak dunia. Sesungguhnya hari ini adalah masa beramal dan tidak ada hisab perhitungan sedangkan besok adalah masa hisab dan tidak ada amal.”Orang yang cerdas adalah orang mampu menundukkan hawa nafsunya dan senantiasa beramal untuk kehidupan setelah orang yang lemah akalnya adalah orang yang senantiasa menuruti hawa nafsunya dan mengangankan dari Allah Ta’ala dengan berbagai macam angan-angan.[iii]Doa PenutupDemikianlah khutbah Jumat 5 perkara sebelum 5 perkara yang bisa kami sampaikan. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Marilah kita akhiri khutbah ini dengan berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala,إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًااللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌاللهُمَّ اغْفِرْ لِلمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ وَ قَاضِيَ الْحَاجَاتِاللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلاَمَ وَ اْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلِّ اْلكُفْرَ وَاْلكَافِرِيْنَ يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَاللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَلَى اْلحَقِّ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اللَّهُمَّ أَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِهِمْ وَاهْدِهِمْ سُبُلَ السَّلَامِ وَانْصُرْهُمْ عَلَى عَدُوِّكَ وَعَدُوِّهِمْرَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌرَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِعباد الله إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ .اُذْكُرُوْا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ[i] Lihat dan Juga Tentang Khutbah Jum’at– Khutbah Jum’at Panjang Lengkap– Khutbah Jumat Tentang Waktu– Khutbah Jumat Luasnya Rahmat Allah– Khutbah Jumat Agar Hidup Penuh Berkah

Korangmesti pernah terbaca mengenai couple yang suka manjakan pasangan mereka dengan kemewahan contoh macam beg tangan berjenama takpun smartphones keluaran terbaru. Sayang betul mereka ni dekat pasangan masing-masing sampai sanggup berhabisan duit walaupun takde ikatan yang sah. Tapi, wajar ke korang nak spend sampai macam tu sekali

Ingat5 Perkara Sebelum 5 Perkara Dari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ

AdaMakna Yang Bisa Kita Ambil Dari Hadits Rasulullah Berikut Ini: "Ingatlah 5 Perkara Sebelum Adanya 5 Perkara" Maksud Hadits Diatas Adalah supaya kita mempergunakan waktu dan kesempatan dengan sebaik-baiknya, sebelum hilangnya kesempatan tersebut. Hadis tersebut diriwayatkan Imam Hakim dalam kitab al-Mustadrak. Apa Saja Makna 5 Perkara

Downloadlagu MP3 - Gontor Samudra Nasyid Syukur. Download lagu MP3 - NASYID GONTOR - Masa. Download lagu MP3 - Bersyukurlah (La Takhaf wa laa Tahzan) - Nasyid Gontor Spesial Ramadhan - Official Video Clip. SYAM (Senandung Nasyid Muttaqien) - "Perjuangan Kita" Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus Darul Muttaqien Banyuwangi - Indonesia. H8BVQ.
  • 3o75bqb6wz.pages.dev/239
  • 3o75bqb6wz.pages.dev/291
  • 3o75bqb6wz.pages.dev/61
  • 3o75bqb6wz.pages.dev/321
  • 3o75bqb6wz.pages.dev/13
  • 3o75bqb6wz.pages.dev/227
  • 3o75bqb6wz.pages.dev/168
  • 3o75bqb6wz.pages.dev/101
  • 5 perkara sebelum 5 perkara lirik