Setelahpengakuan budaya Cina Indonesia sebagai bagian integral dari budaya Indonesia pada tahun 2000, paviliun Cina Indonesia yang baru dan sebuah kuil Konfusius dibangun dalam taman. Bangunan-bangunan keagamaan beberapa agama resmi dimaksudkan untuk menampilkan toleransi antar-agama dan kerukunan beragama di Indonesia. Di Kuil Penyiksaan Orde Baru Senin, 4 Februari 2008 Ada perintah pada masa Orde Baru, untuk menculik sejumlah aktivis mahasiswa. Empat orang dari mereka yang diculik belum kembali sampai hari ini. Wartawan Tempo Nezar Patria, pada 1997 adalah aktivis Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi yang menjadi satu dari korban penculikan yang selamat. Berikut adalah pengalamannya . tempo 168676532061_ PERerakan antikediktatoran. Saat itu, Maret 1998, politik Indonesia sedan... Berlangganan untuk lanjutkan membaca. Kami mengemas berita, dengan cerita. Manfaat berlangganan Tempo Digital? Lihat Disini PILIHAN TERBAIK Rp Aktif langsung 12 bulan, Rp *Anda hemat -Rp *Dijamin update hingga 52 edisi Majalah Tempo Rp Aktif setiap bulan, batalkan kapan saja *GRATIS untuk bulan pertama jika menggunakan Kartu Kredit Lihat Paket Lainnya Sudah berlangganan? Masuk DisiniDaftar TempoID untuk mendapatkan berita harian via email. Newsletter Dapatkan Ringkasan berita eksklusif dan mendalam Tempo di inbox email Anda setiap hari dengan Ikuti Newsletter gratis. Konten Eksklusif Lainnya 11 Juni 2023 4 Juni 2023 28 Mei 2023 21 Mei 2023 Jurnalisme berkualitas memerlukan dukungan khalayak ramai. Dengan berlangganan Tempo, Anda berkontribusi pada upaya produksi informasi yang akurat, mendalam dan tepercaya. Sejak awal, Tempo berkomitmen pada jurnalisme yang independen dan mengabdi pada kepentingan orang banyak. Demi publik, untuk Republik.
RajaYerusalem memberikan otorisasi mereka untuk benar-benar mendirikan kemah di atas reruntuhan kuil Raja Salomo kuno. Orde baru mereka memiliki para ksatria yang secara religius mencari-cari relik, artefak, dan peluru ajaib yang dapat dipulihkan yang akan memberi mereka keuntungan tambahan dalam pencarian mereka akan kekuasaan dan supremasi
Sore itu, saya memberanikan diri bertandang ke Rumah Bengawan Solo, usai mengikuti diskusi buku Laut Bercerita yang ditulis oleh Leila S Chudori. Sekedar informasi untuk Sahabat Boombastis Saboom, buku baru Leila S Chudori ini bercerita tentang carut-marut tragedi 1998—pemberontakan mahasiswa diikuti tragedi penculikan dan penghilangan paksa 9 dari 22 orang di antara mereka. Salah satu dari korban hilang bernama Petrus Bima Anugerah. Di ruang diskusi itulah saya pertama kali bertemu dengan orangtua korban penculikan 1998 tersebut di Fakultas Hukum, Universitas Brawijaya Malang. Lalu saya bertanya, “apa boleh sowan ke rumah Bengawan Solo?” Mereka menyilakan saya dengan hangat. Dari sinilah saya mulai mengenal lebih dekat siapa Petrus Bima Anugerah dan keluarganya yang tetap setia menanti di Rumah Bengawan Solo selama 20 tahun. Mengenal Petrus Bima Anugerah Siapa Petrus Bima Anugerah? Pasti pertanyaan tersebut yang pertama kali terbersit di pikiran Saboom sekalian. Ia adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP Universitas Airlangga Surabaya, angkatan 1993. Lahir di Malang, 24 September 1973, anak kedua dari empat bersaudara Dionysius Utomo Rahardjo dan Genoveva Misiati. Rumah Bengawan Solo Dia melakukan apa untuk Indonesia, kok kita harus mengenalnya? Ini pasti menjadi pertanyaan kedua Saboom sekalian. Jika saya menyebut Munir, kalian pasti sudah tahu lah ya bagaimana kisahnya. Ternyata, di balik Munir masih ada 22 aktivis pemberontakan rezim kejam Orde Baru yang menerima perlakuan tidak adil dan kekerasan. Mereka telah berjasa membuat Indonesia cukup aman dan bebas menyampaikan pendapat seperti saat ini. Mereka bukan hanya tak diadili rezim penguasa, bahkan hilang tanpa kabar sampai sekarang. Di Kuil Penyiksaan Orde Baru dan Laut Bercerita Merujuk artikel yang ditulis Nezar Patria, di majalah Tempo edisi khusus Soeharto berjudul Di Kuil Penyiksaan Orde Baru, tahun 1998 ia pindah dari Yogyakarta ke Rumah Susun Klender, Jakarta Timur bersama tiga orang teman, Aan Rusdiyanto, Mugiyanto, dan Petrus Bima Anugerah. Mereka anggota Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi SMID. Bimo—panggilan akrab Petrus Bima Anugerah menjabat sebagai Koordinator Divisi Pendidikan, Agitasi, dan Propagada di SMID. Dionysius Utomo dan Laut Bercerita Novel Laut Bercerita karya Leila S Chudori mengambil kisah Bimo sebagai tokoh Biru Laut yang tak gentar melawan kekejian Orde Baru. Pemuda ini selalu saja rindu masakan rumah yaitu gulai tengkleng, yang belakangan diketahui sebenarnya sayur lodeh, ungkap Pak Tomo, ayahnya. Dalam novel tersebut dikisahkan dengan mendalam bagaimana mereka berempat diculik oleh Tim Mawar di bawah naungan Kopassus untuk disiksa dipukuli, dipaksa berbaring di balok es, serta disetrum sambil diinterogasi. Apa yang tertulis dalam novel persis dengan apa yang disampaikan Nezar Patria dalam artikelnya. Surat terakhir Bimo untuk keluarga di Rumah Bengawan Solo Dari awal saya menyebut Bengawan Solo, mungkin Saboom sekalian merujuk pada sungai terpanjang di Indonesia itu. Bukan, bukan, Bengawan Solo yang dimaksud adalah salah satu nama jalan di Malang, tempat tinggal Bimo. Rumah Bengawan Solo berada di pojokan gang kecil. Rumah mungil dengan papan nama D. Utomo, nomor 20. Saya disambut hangat dengan suguhan air putih yang menyegarkan tenggorokan ketika tercekat menyimak kesaksian demi kesaksian orangtua Bimo. Paduan kehangatan dan kesegaran yang bermakna. Surat Terakhir Petrus Bima Anugerah Pak Tomo membeberkan surat-surat Bimo, karikatur, serta potret terakhir yang tersimpan rapi di Rumah Bengawan Solo. Hal yang terasa paling ironis yaitu saat menyimak selembar surat terakhirnya, saya bilang, “mas Bimo detil sekali ya bu,” sebab di akhir tulisan tangan itu Bimpet berjanji akan pulang pada Paskah, April 1998. Ternyata setelah 20 tahun berlalu, keluarga Bimo tak pernah lagi merayakan Paskah dengan lengkap. Janji Jokowi saat kampanye Sebelum terdapuk sebagai presiden, Jokowi sempat mengundang Pak Tomo dan beberapa keluarga orang-orang yang dihilangkan secara paksa, tergabung dalam Ikatan Orang Hilang Indonesia IKOHI, untuk berdiskusi. Kala itu Pak Tomo hadir antara lain bersama Fitri Nganthi Wani—putri pertama Wiji Thukul yang juga korban penghilangan paksa pada era rezim Orde Baru. Mereka berpikir akan mendapat sedikit angin segar dari Jokowi. Apa Kabar Janji Jokowi Selayaknya politikus yang berjanji, Jokowi menyatakan akan mengulas kembali dan mencari korban hilang dalam kasus pelanggaran HAM ’65, ’78, serta ’98. “Simpelnya, orang hilang ya dicari, tapi enggak tahu bakal ditemukan atau tidak,” ungkap Pak Tomo pasrah. Beliau hampir selalu mendapat pertanyaan yang sama tanpa titik-terang. Menjelang masa akhir jabatan Jokowi ini pun, IKOHI belum mendapat kepastian atas janji empat tahun lalu. “Melawan Lupa,” pesan bagi kids zaman now terkait sejarah negara ini Sekarang kita bisa bebas berkomentar, menjadi netizen yang julita jaya dan maha benar, namun sadarkah kita berkat Bimo dan kawan-kawan hak tersebut bisa kita dapat. Maka dari itu, sudah menjadi kewajiban kids zaman now untuk melawan lupa dan lebih jauh mempelajari bagaimana Indonesia bisa mencapai kemudahan dan kebebasan seperti yang kita kecap sekarang. Bimo Petrus Belum Pulang Pak Tomo dengan rendah hati menyatakan banyak terima kasih pada penggiat media, serta Leila S Chudori khususnya yang telah melahirkan kisah bangsa Indonesia di tahun 1998. For your information, sebelum Laut Bercerita terbit, penulis asal Malang, Ratna Indraswari Ibrahim juga mengangkat kisah serupa dalam novel berjudul 1998. Hanya dengan membaca dan terus merawat memori tersebut, kids zaman now tentu tak segan bertindak jikalau kejadian tersebut terulang di Indonesia. Jangan sampai! Amit-amit, Saboom. Perjuangan keluarga Bimo di Rumah Bengawan Solo untuk menanti kehadiran putra mereka memang tak mudah. Tak sedikit dipandang sebelah mata oleh tetangga. Ibu Genoveva berpesan pada saya sebelum pamit, “yang kami butuhkan selama ini hanya satu, kepastian. Kalau memang masih ada sekarang ada di mana? Kalau memang sudah tidak ada, mbok yo dikasih tahu kapan dan kena apa, biar kita bisa mendoakan.” Hari ini, tepat 20 tahun yang lalu Bimo dinyatakan hilang, Rumah Bengawan Solo pun tetap merayakan Paskah, tanpa kehadirannya.
Tigapuluh dua tahun lebih rezim Orde Baru (Soeharto sebagai personifikasi Orde Baru, serta Militer dan Golkar sebagai manifestasi ORBA, dan berbagai kroni di ekonomi maupun di birokrasi) berkuasa. selama itu pula berbagai tindak kejahatan dan pelanggaran HAM dilakukan guna mempertahankan kekuasaan,dan menumpuk harta kekayaan.
Home Data Center Arsip Majalah Teks Di Kuil Penyiksaan Orde Baru Edisi 50/36 / Tanggal 2008-02-10 / Halaman 88 / Rubrik LIPSUS / Penulis Idrus F. Shahab, Wenseslaus Manggut, Budi Setyarso PERISTIWA itu terjadi sepuluh tahun lalu, tapi semuanya masih tetap basah dalam ingatan. Kami berempat Aan Rusdianto, Mugiyanto, Petrus Bima Anugerah, dan saya adalah anggota Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi SMID. Baru sepuluh hari kami bertempat tinggal di rumah susun Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur itu. Tak seorang tetangga pun tahu bahwa kami anggota gerakan antikediktatoran. Saat itu, Maret 1998, politik Indonesia sedang panas. Di tengah aksi protes mahasiswa, Sidang Umum MPR kembali mengangkat Soeharto sebagai Presiden RI. Di kampus, gerakan menentang rezim Orde Baru kian marak. Setiap hari, kemarahan membara di sekujur negeri. Kota-kota dibungkus selebaran, spanduk, dan poster. Indonesia pun terbelah pro atau anti-Soeharto. Sejak dituding sebagai dalang kerusuhan 27 Juli 1996 tapi tak pernah terbukti di pengadilan, SMID dan semua organisasi yang berafiliasi ke Partai Rakyat Demokratik PRD dinyatakan oleh pemerinah sebagai organisasi terlarang. Sejak itu, hidup kami terpaksa berubah. Kami diburu aparat keamanan Orde Baru. Maka, tak ada jalan lain kecuali bergerak gaya bawah tanah. Nama asli berganti alias. Setiap kali berpindah rumah, harus menyaru sebagai pedagang buku atau lainnya. Tapi petualangan bawah tanah itu berhenti pada 13 Maret 1998. Malam itu, sekitar pukul tujuh, saya baru saja pulang dari Universitas Indonesia, Depok. Ada rapat mahasiswa sore itu di sana. Aan, mahasiswa Universitas Diponegoro Semarang sudah berada di rumah. Setelah mandi, saya menjerang air. Mugiyanto berjanji pulang satu jam lagi, dan dia akan membeli makan malam. Sementara, Bima Petrus berpesan pulang agak larut. Tiba-tiba terdengar suara ketukan. Begitu Aan membuka pintu,… Keywords - Foto Terkait Artikel Majalah Text Lainnya D Dulu 8, Sekarang 5 2007-11-04Pada tahun pertama pemerintahan, publik memberi acungan jempol untuk kinerja presiden susilo bambang yudhoyono. menurut…
Inthis conversation. Verified account Protected Tweets @; Suggested users
Laut Bercerita adalah novel yang lahir diilhami dari tulisan pengalaman nyata jurnalis Nezar Patria di majalah Tempo, Februari 2008, berjudul Di Kuil Penyiksaan Orde Baru. Tulisan itu menyoroti peristiwa penculikan aktivis mahasiswa pada penghujung akhir kekuasaan Orde Baru dengan Nezar Patria sendiri sebagai salah satu korban. Bertolak dari tulisan kesaksian Nezar, Leila Chudori kemudian mewawancarai banyak narasumber selaku korban, seperti Nezar Patria, Rahardja Waluya Jati, Mugiyanto Sipin, Budiman Sudjatmiko, Wilson Obrigados, Tommy Aryanto, Robertus Robet, Ngarto F., Lilik Usman Hamid, dan Haris, Azhar. BACA JUGA Sebut Kabareskrim dan Eks Kapolda Kaltim Terima Suap Tambang Ilegal, Hendra Tunggu Aja Ismail Bolong kan Sedang Dicari Novel yang telah dicetak ulang lebih dari lima puluh tiga kali untuk edisi soft cover dan lima kali edisi hard cover serta telah diterjemahkan ke bahasa Inggris, baru-baru ini memperoleh penghargaan Book of The Year pada perhelatan Indonesia International Book Fair 2022, diselenggarakan Ikatan Penerbit Indonesia IKAPI. Sebelumnya, novel setebal x + 382 halaman ini memperoleh penghargaan dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Novel ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama, dipaparkan dari sudut pandang Biru Laut, mahasiswa UGM asal Solo yang mengisi hari-hari di samping kuliah, dengan menjadi aktivis, fokus kepada persoalan politik, pendampingan korban kekerasan aparat dan kesewenang-wenangan negara. Aktivitas Biru Laut dan kawan-kawan dianggap subversif. Mereka kemudian diburu-buru sehingga harus bersembunyi, menyamar, menggelandang di mana-mana sampai akhirnya tertangkap. Periode penangkapan sekaligus penyekapan menjadi masa horor, tatkala berbagai jenis penyiksaan disetrum, dicambuk, dipukuli, ditelanjangi kemudian dipaksa tidur di atas balok-balok es, dan sebagainya harus Biru Laut dan kawan-kawan terima demi menjawab pertanyaan penting siapa aktor yang berdiri di balik gerakan aktivis dan mahasiswa, saat itu? Bagian kedua, dituturkan dari sudut pandang Asmara Jati, satu-satunya adik perempuan Biru Laut bagaimana dia dan keluarganya menjalani hari ke hari dengan terus menyunggi tanda tanya besar di mana Biru Laut berada? Bagaimana keadaannya? Hidup atau matikah dia? BACA JUGA Ketua RT Kompleks Ferdy Sambo Sakit, Sidang Obstruction of Justice Hendra dan Agus Ditunda Pekan Depan Membaca novel ini dan menyebarkan muatan isi di dalamnya adalah ikhtiar menyebarkan salah satu kasus pelanggaran hak asasi manusia berat di Indonesia, yang hingga kini tak jelas kelanjutan penanganannya? Novel Laut Bercerita ini juga merekam sebagian kecil kesewenang-wenangan pemerintah Orde Baru yang nyaris tak demokratis dalam menjaga dan melanggengkan kekuasaan diktator militeristiknya. Video yang Mungkin Anda Suka. PenyiksaanOrde Baru Crime TeachersPayTeachers Prison - United States - Barbwire Transparent Images is a 3008x2000 PNG image kekuasaannya, rezim Orde Baru di bawah kepemimpinan Soeharto Page 6/15. Read PDF Neraka Rezim Suharto Misteri Tempat Penyiksaan Orde Baru Margiyono Ada perintah pada masa Orde Baru, untuk menculik sejumlah aktivis mahasiswa. Empat orang dari mereka yang diculik belum kembali sampai hari ini. Wartawan Tempo Nezar Patria, pada 1997 adalah aktivis Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi yang menjadi satu dari korban penculikan yang selamat. Berikut adalah pengalamannya PERISTIWA itu terjadi sepuluh tahun lalu, tapi semuanya masih tetap basah dalam ingatan. Kami berempat Aan Rusdianto, Mugiyanto, Petrus Bima Anugerah, dan saya adalah anggota Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi SMID.Baru sepuluh hari kami bertempat tinggal di rumah susun Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur itu. Tak seorang tetangga pun tahu bahwa kami anggota gerakan dituding sebagai dalang kerusuhan 27 Juli 1996 tapi tak pernah terbukti di pengadilan, SMID dan semua organisasi yang berafiliasi ke Partai Rakyat Demokratik PRD dinyatakan oleh pemerinah sebagai organisasi terlarang. Sejak itu, hidup kami terpaksa berubah. Kami diburu aparat keamanan Orde Baru. Maka, tak ada jalan lain kecuali bergerak gaya bawah tanah. Nama asli berganti alias. Setiap kali berpindah rumah, harus menyaru sebagai pedagang buku atau terdengar suara ketukan. Begitu Aan membuka pintu, empat lelaki kekar merangsek masuk. Mereka menyergap dan memiting tangan Aan. Saya kaget. Sekelebat saya melongok ke arah jendela. Kami berada di lantai dua, dan di bawah sana sejumlah ”tamu tak diundang” sudah menunggu. Baca lebih lajutMajalah Tempo » Loading news...Failed to load depan, tiket kereta jarak jauh bisa dipesan H-90 keberangkatan - ANTARA NewsANTARA - PT Kereta Api Indonesia KAI memperpanjang periode pemesanan tiket kereta api jarak jauh. Per 10 Juni 2023, Vice President of Public Relations KAI ... Baca lebih lajut >> Informasi Daya Tampung PTN untuk Mahasiswa Baru di Permendikbud 6/2020PTN menetapkan dan mengumumkan jumlah Daya Tampung mahasiswa baru untuk SNMPTN, SBMPTN, dan Seleksi lainnya, dengan aturan sebagai berikut ~ EdukasiBieber akan Rilis Album Baru di Hari ValentineChanges merupakan album studio kelima Bieber yang ditelurkan setelah album terakhirnya, Purpose, yang dirilis pada akhir 2015. 🇮🇩🤝🇲🇾Babak Baru Penyelidikan Kasus Prostitusi Anak di Kalibata CityTidak hanya mengejar satu tersangka lain, polisi juga menemukan beberapa fakta baru dan pemeriksaan saksi-saksi Wabah Korona Baru Terkendali di ASAS sudah mengevakuasi warganya dari China beberapa hari yang Baru Pulang dari China Dirawat di RSUD dr Soedono MadiunHY, mahasiswi asal Madiun mengalami sakit batuk dan pilek setelah pulang dari Beijing, China. CoronaABK yang Baru Pulang dari China Dirawat di RSU Soetomo Negatif Virus Corona'Pasien itu tidak terindikasi virus corona. Pasien itu adalah terindikasi lebih kepada sakit jantung dan sakit livernya,' kata kata Humas RSU dr Soetomo Surabaya dr Pesta Parulin. VirusCorona
RT@gapentingxx: @literarybase Laut Bercerita itu bukunya ditulis berdasarkan kisah nyata dari pengalaman Nezar Patria dkk, bedanya, sampai hari ini Nezar Patria masih hidup dan aktif di bidang jurnalisme. Dibawah ini gua sertakan link tentang

ERISTIWA it u t erjadi sepuluh t ahun lalu, t api semuanya masih t et ap basah dalam ingat an. Kami berempat Aan Rusdiant o, M ugiyant o, Pet rus Bima Anugerah, dan saya adalah anggot a Solidarit as M ahasisw a Indonesia unt uk Demokrasi SM ID. Baru sepuluh hari kami bert empat t inggal di rumah susun Klender, Duren Saw it , Jakart a Timur it u. Tak seorang t et angga pun t ahu bahw a kami anggot a gerakan ant ikedikt at oran. Saat it u, M aret 1998, polit ik Indonesia sedang panas. Di t engah aksi prot es mahasisw a, Sidang Umum M PR kembali mengangkat Soehart o sebagai Presiden RI. Di kampus, gerakan menent ang rezim Orde Baru kian marak. Set iap hari, kemarahan membara di sekujur negeri. Kot a-kot a dibungkus selebaran, spanduk, dan post er. Indonesia pun t erbelah pro at au ant i-Soehart o. Sejak dit uding sebagai dalang kerusuhan 27 Juli 1996 t api t ak pernah t erbukt i di pengadilan, SM ID dan semua organisasi yang berafiliasi ke Part ai Rakyat Demokrat ik PRD dinyat akan oleh pemerinah sebagai organisasi t erlarang. Sejak it u, hidup kami t erpaksa berubah. Kami diburu aparat keamanan Orde Baru. M aka, t ak ada jalan lain kecuali bergerak gaya baw ah t anah. Nama asli bergant i alias. Set iap kali berpindah rumah, harus menyaru sebagai pedagang buku at au lainnya. Tapi pet ualangan baw ah t anah it u berhent i pada 13 M aret 1998. M alam it u, sekit ar pukul t ujuh, saya baru saja pulang dari Universit as Indonesia, Depok. Ada rapat mahasisw a sore it u di sana. Aan, mahasisw a Universit as Diponegoro Semarang sudah berada di rumah. Set elah mandi, saya menjerang air. M ugiyant o berjanji pulang sat u jam lagi, dan dia akan membeli makan malam. Sement ara, Bima Pet rus berpesan pulang agak larut . Tiba-t iba t erdengar suara ket ukan. Begit u Aan membuka pint u, empat lelaki kekar merangsek masuk. M ereka menyergap dan memit ing t angan Aan. Saya kaget . Sekelebat saya melongok ke arah jendela. Kami berada di lant ai dua, dan di baw ah sana sejumlah " t amu t ak diundang" sudah menunggu. M ereka memakai seibo penut up w ajah dari w ol, t api digulung sebat as t empurung kepala. Wajah mereka masih t erlihat jelas. " M au mencari siapa?" t anya saya. " Tak usah t anya, ikut saja," bent ak seorang lelaki. Set elah mencengkeram Aan, dua lainnya mengapit saya. Kami digiring menuruni t angga. Saya agak meront a, t api dengan cepat seseorang mencabut pist ol. Sekejap, kesadaran saya bicara saya diculik! Dan dua mobil Kijang sudah menunggu di baw ah. Di dalam mobil, mat a saya dit ut up kain hit am. Lalu mereka menyelubungi kepala saya dengan seibo it u. Saya juga merasa mereka melakukan hal yang sama pada Aan. Dompet saya diperiksa. Sial, mereka mendapat KTP saya dengan nama asli. " Wah, benar, dia Nezar, Sekjen SM ID!" t eriak salah sat u dari mereka. ht t p/ / .com Di mobil, mereka semua bungkam. Kaca t ert ut up rapat . Lagu house music diput ar berdebam-debam. Lalu kendaraan it u melesat kencang, dan berhent i sejam kemudian. Tak jelas di daerah mana. Terdengar suara handy t alkie mencicit , " M erpat i, merpat i." Agaknya it u semacam kode mereka. Rupanya, mereka memint a pint u pagar dibuka. M at a kami masih t ert ut up rapat saat digiring masuk ke ruangan it u. Pendingin udara t erasa menusuk t ulang. Terdengar suara-suara orang, mungkin lebih dari 10 orang. Saya didudukkan di kursi. Lalu, mendadak sat u pukulan melesak di perut . Set elah it u, menyusul bert ubi-t ubi t endangan. Sat u t erjangan keras m endarat di badan, sampai kursi lipat it u pat ah. Bibir t erasa hangat dan asin. Darah mengucur. Set elah it u, saya dibaringkan ke velbed. Tangan kiri diborgol dan kaki diikat kabel. M ereka bert anya di mana Andi Arief, Ket ua Umum SM ID. Karena t ak puas dengan jaw aban, alat set rum mulai beraksi. Dengan garang, list rik pun meront okkan t ulang dan sendi. " Kalian bikin rapat dengan M egaw at i dan Amien Rais, kan? M au menggulingkan Soehart o kan?" t anya suara it u dengan garang. Absurd. Saat it u, kami mendukung M ega-Amien melaw an kedikt at oran. Tapi belum pernah ada rapat bersama dua t okoh it u. Saya tak banyak menjaw ab. M ereka mengamuk. Sat u mesin set rum diseret mendekat i saya. Lalu, kepala saya dijungkirkan. List rik pun menyengat dari paha sampai dada. " Allahu akbar!" saya bert eriak. Tapi mulut saya diinjak. Darah mengucur lagi. Sat u set ruman di dada membuat napas saya put us. Tersengal-sengal. Saya sudah set engah t ak sadar, t api masih bisa mendengar suara t eguran dari seorang kepada para penyiksa it u, agar jangan menyet rum w ilayah dada. Saya merasa sangat lelah. Lalu t erlelap. l l l ENTAH pukul berapa, t iba-t iba saya mendengar suara alarm memekakkan t elinga. Saya t ersent ak. Terdengar suara Aan meraung-raung. Ini mungkin kuil penyiksaan sejat i, t empat rit us kekerasan berlaku t iap menit . Alarm dibunyikan t iap kali, bersama t ongkat list rik yang suara set rumannya sepert i lecut an cambuk. Saya juga mendengar jerit an M ugiyant o. Rupanya, dia " dijemput " sejam set elah kami dit angkap. Hat i saya berdebar mendengar dia dihajar bert ubi-t ubi. Sekali lagi, mereka ingin t ahu apa bet ul kami t erlibat konspirasi rencana penggulingan Soehart o. Selama dua hari t iga malam, kami disekap di t empat it u. Penyiksaan berlangsung dengan sangat met odis. Dari suara alarm yang mengganggu, pukulan, dan t eror ment al. Pernah, set elah beberapa jam t enang, mendadak kami dikejut kan t ongkat list rik. M ungkin it u t engah malam at au pagi hari. Tak jelas, karena mat a t ert ut up, dan orient asi w akt u hilang. Selint as saya berpikir bahw a penculik ini dari sat uan profesional. M ereka bilang, pernah bert ugas di Aceh dan Papua segala. ht t p/ / .com l l l Klik. Suara pist ol yang dikokang yang dit empekan ke pelipis saya. " Sudah siap mat i?" bisik si penculik. Saat it u m ungkin mat ahari sudah t erbenam. Saya diam. " Sana, berdoa!" Kerongkongan saya t ercekat . Ajal t erasa begit u dekat . Tak seorang keluarga pun t ahu bahw a hidup saya berakhir di sini. Saya pasrah. Saya berdoa agar jalan kemat ian ini t ak begit u menyakit kan. Tapi " eksekusi" it u bat al. Hanya ada ancaman bahw a mereka akan memant au kami di mana saja. Akhirnya kami dibaw a ke suat u t empat . Terjadi serah-t erima ant ara si penculik dan lembaga lain. Belakangan, diket ahui lembaga it u Polda M et ro Jaya. Di sana kami bert iga dimasukkan ke sel isolasi. Sat u sel unt uk t iap orang dengan lampu lima belas w at t , t anpa mat ahari dan senam pagi. Hari pert ama di sel, t rauma it u begit u membekas. Saya t akut melihat pint u angin di sel it u. Saya cemas, kalau si penculik masih berada di luar, dan bisa menembak dari lubang angin it u. Ternyat a semua kaw an merasakan hal sama. Sepekan kemudian, Andi Arief kini Komisaris PT Pos Indonesia diculik di Lampung. Set elah disekap di t empat " X" , dia t erdampar juga di Polda M et ro Jaya. Sampai hari ini, perit iw a it u menjadi mim pi buruk bagi kami, t erut ama mengenang sejumlah kaw an yang hilang dan t ak pernah pulang. M ereka adalah Herman Hendraw an, Bima Pet rus, Suyat , dan Wiji Thukul. Set elah reformasi pada 1998, sat u regu Kopassus yang disebut Tim M aw ar sudah dihukum unt uk kejahat an penculikan ini. Adapun Dew an Kehormat an Perw ira memberhent ikan bekas Danjen Kopassus Let nan Jenderal Prabow o sebagai perw ira t inggi TNI. Prabow o mengaku hanya mengambil sembilan orang. Semuanya hidup, dan sudah dibebaskan. Pada 1999, majalah ini mew aw ancarai Sumit ro Djojohadikusumo, ekonom dan ayah kandung Prabow o. Dia mengat akan penculikan dilakukan Prabow o at as perint ah para at asannya. Siapa? " Ada t iga Hart ono, Feisal Tanjung, dan Pak Hart o," ujar Sumit ro. Lalu kini apakah kami, rakyat Indonesia, harus memaafkan Soehart o? ht t p/ / .com

LayaknyaOrde Baru, Amien Rais Sebut Duet Jokowi-Luhut Bunuh Diri Politik; Keluarga Korban 97/98, Gugat Andika Perkasa ke PTUN; Komnas HAM Temukan 26 Jenis Penyiksaan di Kerangkeng Bupati Langkat; LSI: 71% Masyarakat Tak

Pertama dari aspek historis, meskipun gerakan petani yang terjadi di Sulawesi Selatan, yang tidak sebanyak yang pernah terjadi di Pulau Jawa dan daerah lainnya dalam sejarah, telah terbukti bahwa kasus gerakan petani adalah merupakan kasus yang umum terjadi diberbagai tempat, disebabkan adanya eksploitasi ekonomi, sumber daya alam, dan tenaga
Nhki6ZV.
  • 3o75bqb6wz.pages.dev/492
  • 3o75bqb6wz.pages.dev/270
  • 3o75bqb6wz.pages.dev/459
  • 3o75bqb6wz.pages.dev/63
  • 3o75bqb6wz.pages.dev/18
  • 3o75bqb6wz.pages.dev/78
  • 3o75bqb6wz.pages.dev/182
  • 3o75bqb6wz.pages.dev/443
  • di kuil penyiksaan orde baru